Cacar monyet atau monkeypox yang masih kerabat dari cacar air ini, sudah sejak bulan lalu ditetapkan WHO (Badan Kesehatan Dunia) sebagai darurat kesehatan global. Virus ini kerap ditandai dengan gejala demam yang diikuti munculnya lesi merah di sekujur tubuh yang kemudian bisa bernanah. Meski belum dilaporkan sebagai virus yang menyebabkan kematian, kasus monkeypox terus disorot karena penularannya yang cukup cepat dan menimbulkan gejala-gejala yang mengganggu penderitanya.
Di Amerika Serikat, dalam s atu pekan terakhir, angka kasus monkeypox teah meningkat cukup signifikan. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit atau Centers for Disease Control and Prevention (CDC) mencatat 1.424 penambahan kasus per Senin (8/8). Amerika Serikat menjadi negara dengan jumlah kasus cacar monyet terbanyak di dunia, yaitu 8.934 kasus, 30 persen dari total kasus global yang mencapai 30.189 kasus.
Guna menangkal penyebaran monkeypox, Amerika Serikat telah mendistribusikan vaksin Jynneos yang disinyalir dapat menurunkan perburukan gejala monkeypox. Distribusi vaksin ini diberikan pada orang-orang yang berisiko tinggi tertular cacar monyet. Dua pekan lalu, Biden Administrasion memproduksi lebih dari 1,1 juta dosis vaksin Jynneos dan sekitar 600 ribu dosis sudah didistribusikan ke masyarakat. Selain vaksin, obat antiviral TPOXX (Tecovirimat adalah antiviral yang berizin FDA untuk pengobatan cacar air yang disebabkan virus variola) sebanyak 1,7 juta resep sudah siap didistribusikan oleh pemerintah federal Amerika Serikat melalui Strategic National Stockpile.
Penularan via Kain dan Pakaian
Beberapa waktu lalu CDC juga turut mengumumkan temuan penting soal penularan monkeypox melalui pakaian. Disebutkan dalam laporan CDC bahwa virus monkeypox dapat bertahan di kain dan pakaian. Juga dapat tetap hidup di lingkungan yang lembap, sejuk, dan cukup gelap.
FDA menambahkan bahwa virus ini bahkan bisa bertahan hingga 15 hari ke depan. Terhitung sejak pasien meninggalkan lokasi terakhir. “Virus monkeypox dapat bertahan lama karena material pakaian terutama serat katun berpori dan breathable, beda dengan logam maupun plastik,” ujar Robert Glatter, MD., dokter ER (IGD) di Lenox Hill Hospital, New York City, Amerika.
Berkut beebrapa langkah pencegahan penularan monkeypox yang disarankan para ahli:
– Rajin mencuci pakaian terutama bila berisiko kontak dengan pasien maupun area temuan virus monkeypox.
– Cuci sendiri pakaian maupun perlengkapan kain Anda.
– Gunakan masker, sarung tangan, maupun APD saat harus mencuci pakaian pasien.
– Cuci pakaian pasien monkeypox dengan air panas.
– Jemur di dalam rumah atau gunakan dryer untuk mengurangi risiko menularkan ke orang lain di lingkungan sekitar. (f)
Artikel ini telah tayang di www.ayahbunda.co.id
Baca juga:
8 Rekomendasi IDI untuk Cegah Monkeypox
Kasus COVID-19 Tinggi Lagi, Hati-Hati Penyakit Menular Lainnya Pun Mengintai
1 dari 8 Pasien Covid-19 Terkena Long Covid