Iklan

Halaman

Awas Chaos! Al Qaeda Kecam India, Beri Warning Serangan Bom

Kamis, 09 Juni 2022, Juni 09, 2022 WIB Last Updated 2022-06-08T23:01:40Z


Jakarta, CNBC Indonesia – Penghinaan terhadap Nabi Muhammad SAW oleh salah satu pejabat partai penguasa di India, berbuntut panjang. Dilaporkan, kelompok Al Qaeda juga memberikan peringatan ke negara itu.

Mengutip India Today, organisasi teroris itu menuliskan ancamannya dalam sebuah surat. Di mana, Al Qaeda akan melaksanakan serangan bunuh diri di Delhi, Mumbai, Uttar Pradesh dan Gujarat.

“Kami akan membunuh mereka yang menghina Nabi kami dan kami akan mengikat bahan peledak dengan tubuh kami, tubuh anak-anak kami, untuk menerbangkan barisan mereka yang berani menghina Nabi kami,” tulis surat itu dikutip Rabu (8/6/2022).

Sebelumnya seorang Juru Bicara partai berkuasa India Bharatiya Janata (BJP) Nupur Sharma dilaporkan mengolok-olok Al-Quran dalam sebuah acara debat televisi. Ia menyamakannya dengan “bumi itu datar”.

Ia pun menghina tokoh penting umat Muslim, Nabi Muhammad SAW. Hal itu karena menikah dengan istrinya Aisyah, saat masih muda belia.

“Nabi Muhammad menikahi seorang gadis berusia enam tahun dan kemudian berhubungan dengannya pada usia sembilan tahun,” ujarnya dalam sebuah video yang kemudian dihapus oleh saluran televisi tersebut.

Hal ini pun mengundang reaksi keras dari negara-negara Islam. Arab Saudi melalui pernyataan resmi kementerian luar negeri menyebut pernyataan itu menghina.

Tak hanya itu, Qatar juga menuntut India meminta maaf atas komentar yang dianggap “Islamofobia” itu. Kuwait juga menyerukan boikot pada produk Bollywood.

Kecaman juga datang dari RI. Malaysia juga memanggil perwakilan India di negara itu. 

Pemerintah Perdana Menteri (PM) Narendra Modi tak memberikan pernyataan. Namun Sharma disebut sudah di skors dari partai.

“Saya sudah menghadiri debat TV itu selama beberapa hari terakhir dimana Mahadev kami dihina dan tidak dihormati terus menerus .. Saya tidak bisa mentolerir penghinaan dan rasa tidak hormat yang terus menerus ini terhadap Mahadev dan saya mengatakan beberapa hal untuk menanggapinya,” ujar Sharma membela diri dalam sebuah postingan di Instagram.

“(Namun) jika kata-kata saya telah menyebabkan ketidaknyamanan atau menyakiti perasaan keagamaan siapa pun, saya dengan ini menarik pernyataan saya tanpa syarat,” lanjutnya.

Dalam dokumennya yang rilis Jumat, Amerika Serikat (AS) sempat menyatakan bahwa pejabat di India mendukung “serangan terhadap kelompok dari agama minoritas di negara itu seperti Muslim dan Kristen”. Dalam laporan tahunan tentang kebebasan beragama internasional, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menyebut beberapa kasus serangan ditemukan di tempat-tempat ibadah umat minoritas.

“Di India, negara demokrasi terbesar di dunia dan rumah bagi keragaman agama yang besar, kami telah melihat meningkatnya serangan terhadap orang-orang di tempat-tempat ibadah,” kata Blinken dikutip AFP.

Duta Besar AS untuk Kebebasan Beragama Internasional, Rashad Hussain, juga mengatakan demikian. Ia menambahkan bahwa di India, beberapa pejabat bahkan mendukung meningkatnya serangan terhadap orang dan tempat ibadah.

AS pun menunjuk pada undang-undang yang membatasi konversi agama di India. Hal ini mengutip laporan diskriminasi terhadap umat Muslim dan Kristen.

“Politisi membuat pernyataan publik yang menghasut atau posting media sosial tentang agama minoritas,” tambah laporan AS.

[Gambas:Video CNBC]


(sef/sef)




Sumber Berita

Komentar

Tampilkan

Terkini

Nasional

+